Kemenkes RI Perluas Cakupan Imunisasi Rotavirus Secara Nasional

DikesPohuwato – Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI mencanangkan cakupan Imunisasi Rotavirus (RV) secara Nasional guna menekan dan mencegah kasus Diare di Indonesia.

Hal ini mengingat Penyakit Diare masih menjadi masalah kesehatan yang besar di Indonesia dan dunia. Dimana, profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020 menunjukkan bahwa diare menjadi penyumbang kematian nomor dua setelah pneumonia (infeksi paru) pada bayi usia 29 hari – 11 bulan yaitu 9,8% dan pada kelompok balita usia 12 – 59 bulan sebesar 4,5% dari total kematian.

Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, dalam siaran pers, menuturkan, selain menyebabkan kesakitan dan kematian, diare juga dapat menghambat tumbuh kembang seorang anak.

“Melihat data di atas, saya sangat sedih. Anak-anak yang sedang masa lucu-lucunya, aktif-aktifnya, harus tersiksa, terkulai lemas, dan menderita akibat diare. Padahal, sesungguhnya diare dapat dicegah. Berdasarkan penelitian sebelumnya, 1 dari 2 anak diare disebabkan karena infeksi rotavirus yang berasal dari makanan, yang penanganannya dapat dicegah antara lain dengan Imunisasi Rotavirus (RV) secara gratis,” Ujarnya.

” 3 hal yang dapat dilakukan untuk mendukung program imunisasi ini, yaitu pertama menyebarkan informasi ini seluas-luasnya pada masyarakat, bahwa diare bisa dicegah dengan imunisasi. Kemudian yang kedua, melengkapi imunisasi bayinya agar menjadi contoh untuk keluarga lainnya. Lalu yang ketiga, memastikan bahwa anak yang sudah diimunisasi tetap dijaga kebersihan makanan dan cuci tangannya, ini penting sekali, semoga dengan 3 hal tersebut kita bisa mencegah diare sebesar-besarnya di Indonesia” tambah Wamenkes RI.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS., mengungkapkan pemberian imunisasi rotavirus di Indonesia dilaksanakan secara bertahap dimulai pada tahun 2022 di 21 kab/kota. Namun, untuk mempercepat penurunan kesakitan dan kematian akibat diare maka pada tahun ini pemberian imunisasi Rotavirus akan dilaksanakan secara nasional di seluruh Indonesia, baik didaratan maupun di kepulauan.

“introduksi Imunisasi Rotavirus memang sudah dilakukan sejak 2022, namun mulai hari ini kita lakukan pencanangan dan perluasan secara nasional. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencegah kematian dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, seperti diare. Pemerintah berkomitmen melaksanakan transformasi sistem kesehatan untuk membangun sebuah sistem yang lebih kuat, lebih inovatif, dan memberikan manfaat lebih banyak bagi masyarakat,” ungkap Maxi.

Dari enam pilar transformasi, terdapat pilar transformasi layanan primer yang akan memperkuat dan memperluas layanan kesehatan yang lebih fokus pada upaya promotif preventif. Salah satu yang di lakukan saat ini adalah dengan memperkenalkan jenis antigen baru yang ditambahkan dalam program imunisasi nasional. Sebelumnya, sudah ada tambahan vaksin PCV untuk mencegah pneumonia, IPV dosis kedua untuk memperkuat perlindungan dari polio, dan HPV untuk mencegah kanker leher rahim. Dan hari ini, imunisasi Rotavirus (RV) untuk mencegah diare berat pada bayi juga akan diperluas pelaksanaannya secara nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *