Penanganan Kekurangan Gizi Kronis Harus Keroyokan

Kekurangan gizi kronis atau lebih populer disebut Stunting, butuh penanganan lintas OPD. Atau seperti disampaikan Asisten II Thamrin Yusuf, OPD harus keroyokan dalam menangani persoalan ini.

“Lintas OPD atau satuan perangkat daerah melakukan kerja tidak parsial terhadap penanganan stunting ini, harus keroyokan,” katanya saat membuka Seminar Pendahuluan Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Bayi Usia 24 – 59 Bulan, Senin (25/3/2019).

Thamrin juga mengatakan, penanganan stunting menjadi perhatian serius pihaknya, lima tahun kedepan. Bappeda Gorontalo Utara saat ini, sementara melakukan intervensi terhadap persoalan ini, khususnya di Kecamatan Tolinggula, Sumalata Timur dan Anggrek.

Thamrin menjelaskan, kecenderungan turunnya angka stunting ini, tidak kemudian itu membuat terlena. “Sesuai penelitian, dimasing – masing daerah pasti ada ada kasus begini, ibaratnya seperti pertumbuhan padi bersama rumput,” ungkap Thamrin.

Sama halnya dengan stunting dalam kehidupan masyarakat, pasti ada. Thamrin juga mengaku, melalui seminar pendahuluan ini, maka adalah penting stunting ini dilawan secara bersama – sama.

Dengan Libatkan seluruh lintas sektor dilingkup Pemkab Gorontalo Utara, diantaranya Bappeda, PKK, Dinas Kesehatan dan lainnya. “Perlu kita lawan, jangan masuk di Gorontalo Utara,” ujar Thamrin.

Dibuatkan sebuah perencanaan atau schedule yang nantinya akan diatur oleh Bappeda, baik itu sosialisasi dan penanganannya seperti apa dan dinas mana. “Sehingganya ini kami tekankan pada instansi teknis yang sifatnya internal dan eksternal,” kata Thamrin.

Seperti Dinas Kesehatan sampai ke Posyandu, Thamrin juga mengungkap bahwa, masalah penimbangan balita juga jadi penyebab stunting. Melalui upaya pencegahan ini, Thamrin berharap, masyarakat semua menjadi generasi yang kuat, sehat dan cerdas. (hl/man/hms_fhr)

Sumber : Hulondalo.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *