Cegah Kanker Leher Rahim, Kemenkes Canangkan Perluasan Imunisasi HPV Secara Nasional

DikesPohuwato – Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit melakukan Pencanangan Imunisasi Human Papilloma Virus (HPV) secara nasional dalam rangka mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian akibat kanker leher rahim atau kanker serviks yang merupakan kanker penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia.

Pencanangan Imunisasi HPV ini merupakan upaya pemerintah untuk mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian akibat kanker serviks, serta menjaga masa depan anak-anak perempuan Indonesia agar selalu sehat, terhindar dari kanker serviks. Imunisasi HPV ini utamanya diberikan segera kepada anak-anak perempuan usia kelas 5 SD/MI/sederajat atau anak usia 11 tahun (bagi anak usia sekolah yang tidak bersekolah) untuk dosis pertama dan selanjutnya dosis kedua 6 sampai 12 bulan kemudian.

Vaksin HPV ini akan diberikan secara gratis dan sangat penting untuk melindungi anak perempuan dari kanker leher rahim atau kanker serviks. Tingkat kematian akibat kanker ini mencapai 50%, karena mereka datang sudah terlambat. Imunisasi merupakan upaya yang paling murah. Kalau sudah kena kanker serviks sudah pasti mahal biayanya. Untuk itu, Kemenkes melakukan perluasan HPV secara nasional,” ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Maxi Rein Rondonuwu.

Kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker penyebab kematian tertinggi nomor dua dan salah satu beban pembiayaan kesehatan terbesar di Indonesia. Tahun 2021 (data Globocan), terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat.

Komitmen pemerintah dalam menyukseskan imunisasi HPV telah diwujudkan dengan terbitnya Surat Keputusan Bersama 4 (empat) Menteri yaitu Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tentang Penyelenggaraan Peningkatan Status Kesehatan Peserta Didik dimana Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/bentuk lain yang sederajat perlu memastikan status imunisasi setiap peserta didik lengkap, termasuk di dalamnya adalah imunisasi HPV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *